World

KISAH PENYERANGAN BANGSA MONGOL KE TANAH JAWA

Bangsa Mongol ke Tanah Jawa

Kekaisaran Mongol sering disebut sebagai salah satu kekaisaran paling kuat dan tak terkalahkan dalam sejarah dunia. Didirikan oleh Genghis Khan pada awal abad ke-13, Kekaisaran Mongol meluas dengan cepat dan mencakup wilayah yang sangat luas, dari Eropa Timur hingga Asia Timur. Bahkan kekaisaran Mongol pernah melakukan ekspedisi untuk menaklukan tanah jawa pada tahun 1292. 

Apakah ekspedisi itu berhasil?

Jawabannya gagal!

Kisah penyerangan Mongolia ke Nusantara merupakan salah satu episode menarik dalam sejarah Asia Tenggara. Penyerangan ini terjadi pada abad ke-13, ketika Kekaisaran Mongol berada di puncak kekuasaannya di bawah pimpinan Kubilai Khan, cucu dari Genghis Khan. Kubilai Khan berusaha untuk memperluas kekuasaannya ke berbagai wilayah, termasuk Nusantara, yang saat itu merupakan kerajaan-kerajaan yang kaya dan strategis.

Pada tahun 1289, Kubilai Khan mengirimkan utusan ke Kerajaan Singasari yang dipimpin oleh Raja Kertanegara di Jawa Timur. Utusan tersebut membawa pesan yang menuntut agar Kertanegara mengakui kekuasaan Mongol dan membayar upeti sebagai tanda kesetiaan. Namun, Kertanegara menolak dengan tegas permintaan tersebut dan bahkan mempermalukan utusan Mongol dengan melukai wajahnya dan mengirimkannya kembali ke Kubilai Khan.

bangsa mongol
bangsa mongol

Merasa terhina oleh tindakan Kertanegara, Kubilai Khan memutuskan untuk mengirim ekspedisi militer ke Jawa pada tahun 1292. Ekspedisi ini dipimpin oleh tiga jenderal: Ike Mese, Kau Hsing, dan Shih Pi. Menurut catatan sejarah, Jumlah kapal yang digunakan oleh pasukan Mongol ketika menyerang tanah Jawa pada tahun 1292 diperkirakan sekitar 1.000 kapal dengan jumlah pasukan sekitar 20.000 hingga 30.000 prajurit. Armada yang besar ini dipersiapkan dengan cermat untuk membawa pasukan dan peralatan militer melintasi lautan dari Cina ke Jawa. Kapal-kapal ini tidak hanya mengangkut prajurit tetapi juga kuda, perbekalan, dan senjata pengepungan.

Pada saat armada Mongol tiba di Jawa, mereka mendapati bahwa Kertanegara telah dibunuh oleh Jayakatwang, seorang pemberontak dari Kediri.

Raden Wijaya, menantu Kertanegara, memanfaatkan situasi ini. Dia berpura-pura tunduk pada Mongol dan meminta bantuan mereka untuk menggulingkan Jayakatwang. Pada saat itu Raden Wijaya dan tentaranya bersama pasukan Mongol berhasil memenangkan peperangan dan membunuh Jayakatwang.

Melihat kesempatan emas, Raden Wijaya mengajak para panglima mongol dan pasukannya untuk melakukan perayaan besar-besaran dan berjanji akan memberikan upeti kepada Kaisar Kubilai Khan. Para panglima pun mengizinkan tanpa curiga sedikitpun.

Namun, Raden Wijaya menyusun rencana untuk menghabisi pasukan Mongol. Dengan membawa pasukan yang jauh lebih besar, Raden Wijaya memimpin pasukan dan menyerbu tentara Mongol yang tengah dijamu dan merayakan pesta kemenangan.

Pasukan Mongol dibuat kalang kabut menghadapi serangan mendadak dari Raden Wijaya dan pasukannya. Banyak pasukan mereka yang tewas dan sisanya melarikan diri.

Panglima perang Mongol yang datang ke Pulau Jawa juga melarikan diri menuju pesisir utara (Ujunggaluh). Mereka berlayar selama 68 hari dan kembali ke Cina (Chuan-chou).

Setelah pengusiran pasukan Bangsa Mongol, Raden Wijaya mendirikan Kerajaan Majapahit pada tahun 1293, yang kemudian menjadi salah satu kerajaan terbesar dan paling berpengaruh di Nusantara. Raden Wijaya dinobatkan sebagai raja pertama Majapahit dengan gelar Kertarajasa Jayawardhana.

Penyerangan Mongolia ke Nusantara merupakan salah satu contoh bagaimana perlawanan lokal dan strategi yang cerdik dapat mengalahkan kekuatan besar yang mencoba melakukan ekspansi.

Jangan lewatkan cerita menarik lainnya, klik di sini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *