World

PAHLAWAN YANG TIDAK INGIN DIKENAL

NICHOLAS WINTON, PAHLAWAN YANG TIDAK INGIN DIKENAL

Perang selalu memunculkan kisah-kisah kepahlawanan yang epik. Cerita-cerita tersebut memunculkan pahlawan-pahlawan yang mendapatkan tanda jasa dari negaranya atas apa yang sudah mereka lakukan serta pengakuan dari banyak orang.

Namun, tidak selamanya kisah kepahlawan dalam masa perang berbicara tentang seseorang yang menenteng senjata, seperti kisah pahlawan berikut dimana seorang pria menyelamatkan ratusan anak dari pembantaian Nazi Jerman pada Perang Dunia ke-2. Orang yang dimaksud adalah Nicholas Winton. Ia adalah seorang pria yang pada awalnya hanya bekerja sebagai pialang saham di London.

Latar Belakang

Pada akhir tahun 1938, situasi politik di Eropa semakin tegang dengan invasi Nazi ke berbagai negara. Jerman telah mencaplok Austria, dan invasi ke Cekoslowakia sepertinya sudah di ambang pintu. Di tengah kekacauan ini, banyak orang Yahudi di Cekoslowakia yang berusaha melarikan diri dari ancaman Nazi.

Nicholas Winton, yang lahir di Inggris pada tahun 1909 dari keluarga Yahudi Jerman, sedang mempersiapkan liburan musim dingin ke Swiss pada Desember 1938. Namun, rencananya berubah setelah seorang teman yang bekerja di Komite Pengungsi Inggris menghubunginya dan meminta bantuannya di Praha, Cekoslowakia. Di sana, Winton menyaksikan langsung penderitaan ribuan pengungsi Yahudi yang putus asa mencari cara untuk menyelamatkan diri dari Nazi.

NICHOLAS WINTON
NICHOLAS WINTON
Misi Penyelamatan

Setelah melihat situasi yang menyedihkan, Winton merasa terdorong untuk melakukan sesuatu. Dia menyadari bahwa banyak dari orang-orang yang paling rentan adalah anak-anak. Pada saat itu, Inggris memiliki kebijakan yang memungkinkan anak-anak pengungsi untuk masuk ke negara tersebut, asalkan ada keluarga angkat yang siap menerima mereka dan ada dana yang cukup untuk biaya perjalanan.

Winton memutuskan untuk mengambil tindakan dengan mendirikan kantor darurat di sebuah hotel di Praha. Di sana, dia mulai mengatur transportasi dan mencari keluarga angkat di Inggris yang bersedia menerima anak-anak Yahudi ini. Dia harus berurusan dengan birokrasi yang rumit, mencari dokumen perjalanan yang diperlukan, dan mengatasi berbagai tantangan logistik lainnya. Namun, yang paling sulit adalah mendapatkan dana untuk membiayai perjalanan dan memastikan izin masuk ke Inggris.

Dari bulan Maret sampai Agustus 1939, ada delapan kereta api berangkat membawa total 669 anak, sebagian besar Yahudi, sisanya adalah anak-anak pengungsi politik. Mereka berangkat dari Praha, melewati Jerman dan Prancis baru menuju Inggris (London). Sesampainya di Liverpool, anak-anak tersebut akan bertemu dengan Winton dan ibunya, setelah itu dijemput oleh keluarga angkat mereka masing-masing.

Mengingat situasi perang yang berkecamuk dan banyak hal yang harus diurus diantarnya birokrasi yang rumit, mencari sponsor dana, dokumen-dokumen, logistik, transportasi, mencari orang tua asuh, maka 669 anak merupakan sebuah pencapaian yang sangat luar biasa!

Kerahasiaan dan Pengungkapan

Namun, yang tidak kalah luar biasanya dari kisah ini adalah bahwa Nicholas Winton tidak pernah memberitahukan kepada siapapun tentang tindakannya selama hampir 50 tahun. Setelah perang berakhir, Winton kembali ke kehidupannya yang biasa di London dan tidak pernah mencari pengakuan atas usahanya. Bahkan, istrinya sendiri tidak mengetahui apa yang telah dilakukannya hingga suatu hari pada tahun 1988, ketika dia menemukan sebuah album tua di loteng rumah mereka.

Album itu berisi daftar nama anak-anak, foto-foto mereka, serta surat-surat dari orang tua mereka yang memohon agar anak-anak mereka diselamatkan. Istrinya, Grete Winton, mendorong Nicholas untuk mengungkapkan kisah ini kepada publik. Akhirnya, kisahnya terungkap di acara televisi BBC, That’s Life!, pada tahun 1988. Dalam acara tersebut, Winton secara mengejutkan dipertemukan dengan beberapa anak yang telah diselamatkannya, yang saat itu sudah menjadi orang dewasa.

Pengungkapan ini membawa Winton ke panggung internasional. Meskipun dia tetap rendah hati dan tidak pernah mencari sorotan, dunia mulai mengenal dan menghargai jasanya. Dia kemudian dianugerahi berbagai penghargaan, termasuk gelar kebangsawanan dari Ratu Elizabeth II pada tahun 2003, dan pada tahun 2014, ia dianugerahi Ordo Bunga Mawar Putih Finlandia, penghargaan tertinggi dari pemerintah Finlandia.

Warisan dan Penghormatan

Nicholas Winton meninggal dunia pada 1 Juli 2015, pada usia 106 tahun. Warisannya sebagai penyelamat 669 anak-anak Yahudi menjadi simbol keberanian dan kemanusiaan. Hingga hari ini, banyak dari anak-anak yang diselamatkan Winton, serta keturunan mereka, yang terus mengenang dan menghormati tindakannya yang luar biasa. Winton meninggal sebagai seorang pahlawan.

Kisah Winton mengingatkan kita bahwa bahkan di saat-saat tergelap dalam sejarah manusia, ada individu-individu yang bersedia melakukan tindakan-tindakan heroik demi menyelamatkan nyawa orang lain, tanpa mengharapkan imbalan atau pengakuan. Nicholas Winton adalah contoh nyata dari pahlawan sejati, yang memilih untuk berbuat kebaikan meski dalam kesulitan, dan tetap rendah hati meski telah melakukan tindakan yang luar biasa.

Jangan lewatkan cerita menarik lainnya, klikĀ di sini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *