ANAK YANG DIBESARKAN OLEH ANJING SELAMA 6 TAHUN
ANAK YANG DIBESARKAN OLEH ANJING SELAMA 6 TAHUN
Seorang anak perempuan yang dibesarkan oleh hewan mungkin terdengar seperti cerita dongeng seperti Tarzan atau Mowgli. Namun, hal serupa ternyata pernah terjadi di kehidupan ini.
Oxana Malaya, lahir pada 4 November 1983 di desa Nova Blagovishchenka, Ukraina, adalah seorang perempuan yang kisah hidupnya mencerminkan salah satu tragedi kemanusiaan yang paling ekstrem. Kisahnya menjadi sorotan dunia karena kedalaman penderitaan yang dialaminya serta usaha luar biasa yang dibutuhkan untuk rehabilitasinya. Ini adalah kisah tentang pengabaian ekstrem, trauma, dan perjalanan panjang menuju pemulihan.
Oxana lahir dalam kondisi keluarga yang sangat tidak stabil. Ibunya, yang menderita kecanduan alkohol, tidak mampu memberikan perawatan yang memadai untuk anaknya. Sementara itu, ayahnya tidak terlibat dalam kehidupan keluarga. Ketidakhadiran dukungan emosional dan fisik dari orang tua menciptakan lingkungan yang sangat tidak aman dan penuh kekurangan bagi Oxana. Pada usia tiga tahun, kondisi di rumahnya semakin buruk. Karena pengabaian yang parah, Oxana mulai menghabiskan waktu di luar rumah, mencari perlindungan dan makanan di lingkungan yang keras.
Dalam upaya bertahan hidup, Oxana menemukan kelompok anjing liar di sekitar desa dan mulai bergantung pada mereka untuk dukungan. Dia menghabiskan waktu yang lama bersama anjing-anjing tersebut, dan perilaku mereka mulai mempengaruhi dirinya. Selama bertahun-tahun, Oxana mulai meniru perilaku anjing-anjing itu. Dia menggonggong, berjalan dengan tangan dan kaki, dan makan makanan mentah seperti anjing-anjing tersebut. Kondisi ini menyebabkan dia kehilangan keterampilan dasar manusia seperti berbicara dan berinteraksi dengan orang lain. Dengan demikian, dia hidup dalam keadaan primitif yang sangat jauh dari kehidupan normal seorang anak.
Kisah Oxana terungkap pada tahun 1991, ketika seorang tetangga melaporkan adanya seorang anak yang tampak seperti hewan liar. Otoritas setempat segera melakukan penyelidikan dan menemukan Oxana dalam kondisi yang sangat memprihatinkan. Pada saat penemuannya, dia sudah menunjukkan perilaku yang sangat mirip dengan anjing dan tidak dapat berkomunikasi dengan cara manusia. Penemuan ini menimbulkan kepanikan dan perhatian besar dari komunitas medis dan sosial, yang segera bergerak untuk memberikan perawatan yang diperlukan.
Oxana dibawa ke rumah sakit dan kemudian dipindahkan ke lembaga perawatan khusus untuk anak-anak dengan gangguan perkembangan dan perilaku. Proses rehabilitasi menjadi salah satu tantangan medis dan psikologis terbesar yang pernah ada. Tim medis yang merawat Oxana harus menghadapi berbagai masalah, mulai dari membantunya mempelajari keterampilan dasar manusia hingga menanggulangi dampak jangka panjang dari trauma yang dialaminya.
Rehabilitasi Oxana memerlukan waktu bertahun-tahun. Terapi yang diterimanya meliputi terapi perilaku, pelatihan sosial, dan pendidikan dasar. Dia harus belajar berbicara, berjalan dengan cara manusia, dan berinteraksi dengan orang lain. Proses ini sangat lambat dan penuh tantangan, namun Oxana menunjukkan kemajuan yang signifikan dalam beberapa aspek. Dia mulai belajar membaca dan menulis serta menunjukkan kemampuan untuk berinteraksi dengan manusia dalam kapasitas yang lebih baik. Meskipun demikian, gangguan yang disebabkan oleh pengabaian dan isolasi yang berkepanjangan tetap mempengaruhi kehidupannya.
Kisah Oxana Malaya mendapatkan perhatian internasional karena keunikannya dan kesedihan mendalam yang menyertainya. Ini adalah kisah tentang ketahanan dan kekuatan manusia dalam menghadapi kondisi ekstrem serta usaha luar biasa yang diperlukan untuk pemulihan. Oxana menjadi simbol penting dari perlunya perhatian dan perawatan terhadap anak-anak yang mengalami pengabaian dan kekerasan. Kisahnya menyoroti pentingnya sistem dukungan yang kuat dan peran penting lembaga sosial serta medis dalam memberikan bantuan kepada mereka yang mengalami kondisi serupa.
Kehidupan Oxana Malaya mengajarkan banyak pelajaran penting tentang kerentanan anak-anak dan perlunya kasih sayang serta perhatian dalam tahap awal perkembangan mereka. Pengalaman tragisnya juga menyoroti kebutuhan mendesak untuk intervensi yang efektif dan dukungan yang konsisten bagi anak-anak yang mengalami trauma berat. Meskipun Oxana berhasil membuat kemajuan yang signifikan dalam rehabilitasinya, kisahnya tetap menjadi pengingat yang kuat tentang dampak jangka panjang dari pengabaian ekstrem dan kebutuhan untuk memberikan perlindungan dan perhatian kepada anak-anak yang menghadapi situasi serupa.
Jangan lewatkan cerita menarik lainnya, klikĀ di sini