KISAH GRISELDA BLANCO
KISAH GRISELDA BLANCO, RATU KOKAIN PEMBUNUH BERDARAH DINGIN
Griselda Blanco, dikenal sebagai “La Madrina,” adalah salah satu tokoh paling kontroversial dalam sejarah perdagangan kokain. Lahir pada 15 Februari 1943 di Cartagena, Kolombia, Blanco tumbuh dalam kemiskinan dan kekerasan. Sejak usia muda, ia terjun ke dunia kejahatan, mulai dengan mencuri dan terlibat dalam aktivitas kriminal kecil di lingkungan sekitar.
Pada awal 1970-an, Blanco membentuk tim pengedar kokain bersama seorang pedagang obat bius yang juga menjadi suaminya, Alberto Bravo. Mereka menjadi operator kokain yang terkenal di Medellin dan sudah untung besar sejak awal dengan mendistribusikan narkotika ke New York, Miami, dan California Selatan.
Blanco memang terkenal dengan kreativitasnya dan kelicikannya. Dia pernah menyelundupkan kokain secara terpisah di celana dalam yang dijahit sendiri. Dia pun berhasil membangun markas di Queens, New York, dan mulai menyaingi gembong terkenal lainnya seperti Pablo Escobar, pada pertengahan 1970-an.
Pada saat itu juga jaringannya mendistribusikan 1.500 kilogram kokain per bulan dengan keuntungan hingga USD80 juta untuk Blanco. Ia pun meraih reputasi sebagai La Madrina atau Godmother, karena memimpin gembong berdarah dingin yang tidak ragu mengeksekusi saingan dan para saksi mata.
Pada 1975, karena ketidakpercayaan terhadap suaminya, Blanco berkonfrontasi dengan Bravo di salah satu tempat parkir di Bogota. Blanco menduga suaminya bertanggungjawab atas hilangnya jutaan dolar dari konsorsium mereka.
Baku tembak yang terjadi antara pasangan suami istri itu berakhir dengan luka kecil di perut Blanco dan kematian sang suami beserta enam pengawalnya. Sejak itu, Blanco mendapatkan satu julukan lagi yaitu Black Widow atau Si Janda Hitam.
Ya begitulah Griselda, Ratu Kokain yang tidak segan-segan untuk menggunakan kekerasan demi melindungi kekuasaannya. Dia terlibat dalam banyak persaingan dengan kartel lain, dan tak jarang, konflik tersebut berujung pada pembunuhan. Metode kekerasan ini membuatnya dikenal bukan hanya sebagai seorang ratu kokain, tetapi juga sebagai sosok yang ditakuti.
Kesuksesannya dalam bisnis kokain membuat Griselda hidup dalam kemewahan. Dia memiliki rumah mewah, mobil mahal, dan berbagai aset berharga. Namun, kesenangan hidup ini tidak bertahan lama. Pada tahun 1985, dia ditangkap dan dijatuhi hukuman 15 tahun penjara.
Hukuman penjara 15 tahun yang telah menjadi keputusan akhir pengadilan, membuat Griselda Blanco menjadi tidak nyaman berada di balik jeruji besi, ia membuat rencana yang terbilang cukup gila untuk mendapatkan kembali kebebasannya. Menurut New York Post, ia bermaksud untuk mengirim anak buahnya ke dalam kartel untuk menculik John F. Kennedy Jr. untuk menjadi tawanannya dan melakukan negosiasi terhadap pemerintah.
Negosiasinya yaitu, jika ia bebas, maka John F. Kennedy Jr. akan dikembalikan dengan keadaan yang utuh dan sehat. Namun, rencana gilanya itu tidak pernah dilakukan atau mungkin ia berfikir hal itu akan memberikan masalah yang lebih besar lagi dalam hidupnya. Ia tetap berada di balik jeruji besi dan tetap mengendalikan bisnis kokainnya dari dalam sel. Untuk sementara, tempat paling aman untuk Blanco adalah di balik jeruji, karena para pesaing bisnis narkoba sudah menunggu kebebasan Blanco, dan akan langsung membunuhnya ketika ia keluar dari penjara. Setidaknya, dengan berada didalam penjara dapat memperkecil risiko ia tidak dibunuh lebih cepat. Semua orang tahu bahwa Blanco sudh menciptakan banyak musuh di luar sana.
Setelah menjalani proses hukuman penjara, Griselda Blanco akhirnya dinyatakan bebas. Griselda kembali ke Colombia, namun hidupnya tidak pernah sama lagi. Ia menyadari bahwa banyak musuh yang mengincarnya akibat tindakannya di masa lalu. Hidupnya di luar penjara dikelilingi oleh ketidakpastian dan rasa takut.
Pada tanggal 3 September 2012, Blanco pergi ke sebuah toko daging dengan menantunya yang saat itu sedang hamil. Tiba-tiba seorang pria paruh baya turun dari sepeda motor, berjalan ke arah Blanco dan melepaskan 2 tembakan ke arahnya kemudian pria itu kembali ke sepeda motornya dan berlalu. Seorang saksi di tempat kejadian berkata bahwa Blanco mendapat karma perbuatannya. Jadi, Blanco dulu menciptakan metode pembunuhan musuh-musuhnya dengan cara yang sama saat ia ditembak. Blanco menyuruh anak buahnya untuk membunuh dengan menggunakan sepeda motor dan menembakkan senjata saat mendekati target. Metode ini terbilang cukup berhasil membunuh banyak saingannya dan saingannya juga mengadopsi teknik ini untuk membunuh dirinya sendiri. Saat Blanco terbaring sekarat di atas tanah, menantu perempuannya menempatkan sebuah kitab di dadanya. Blanco saat itu berusia 69 tahun ketika ia meninggal.
Kisah Griselda Blanco adalah pengingat tentang bagaimana kekuasaan dan uang dapat merusak. Meskipun ia pernah mencapai puncak kesuksesan, hidupnya diakhiri dengan tragis. Pengaruhnya di dunia kokain tetap terasa, dan kisahnya menjadi inspirasi bagi banyak film dan serial televisi. Griselda Blanco adalah contoh nyata dari ambisi yang liar, yang pada akhirnya membawanya ke jalan kehancuran.
Jangan lewatkan cerita menarik lainnya, klik di sini