World

Kisah WOTJEK

Wotjek the bear

Perang selalu menyisakan banyak kisah kelam. Seringkali kisah tersebut begitu memilukan yang harusnya di tutup rapat-rapat. Namun tidak semua kisah dalam perang itu memilukan. Dalam setiap peperangan pasti ada kisah-kisah yang layak untuk di angkat dan acapkali kisah tersebut membuat orang yang membacanya berdecak kagum. Salah satunya kisah tentang seekor beruang yang ikut berperang.

Ya, Anda tidak salah baca, nyatanya sejarah pernah mencatat bahwa ada seekor beruang yang diberi nama Wotjek yang merupakan seekor beruang cokelat ikut dalam perang dunia II. Wotjek adalah beruang besar setinggi hampir dua meter. Selama perang dunia II, beruang ini membantu tentara Polandia berperang melawan Nazi.

Wojtek ditemukan sebagai anak beruang yatim piatu oleh seorang anak laki-laki di Iran pada tahun 1942. Anak laki-laki itu kemudian menukarnya dengan tentara Polandia untuk sejumlah makanan. Tentara Polandia, yang saat itu berada di Timur Tengah setelah melarikan diri dari Polandia yang diduduki Nazi, mengadopsi beruang kecil itu dan memberinya nama Wojtek, yang berarti “pejuang bahagia” dalam bahasa Polandia. 

Wotjek
Wotjek
Wojtek menghabiskan dua tahun berikutnya dengan tentara Polandia yang ditempatkan di Timur Tengah dan segera menjadi maskot favorit di antara banyak maskot hewan lainnya di Angkatan Darat Polandia.

Tidak mudah rupanya merawat anak beruang. Ia mengalami kesulitan menelan, sehingga pengasuhnya harus memberi susu kental melalui botol vodka bekas.

Setelah beberapa saat, Wojtek tumbuh dewasa dan makanannya pun berubah menjadi buah-buahan serta madu. Uniknya, bir digunakan sebagai hadiah untuk kinerja atau perilaku yang baik. Minuman ini pun menjadi kesukaan Wojtek.

Kemudian, untuk meniru rekan senegaranya, Wojtek akan merokok dan minum kopi di pagi hari bersama mereka. Selama malam yang dingin, beruang ini tidur dengan para prajurit. Badan Wotjek yang berbulu tebal memberikan kehangatan di malam hari.

Perang membuat para prajurit membutuhkan sedikit cinta dan hiburan. Mereka mencari kesenangan dengan memelihara hewan seperti anjing, kucing, atau ayam. Namun Wojtek merupakan yang paling spesial. Dia suka bergulat dengan para prajurit. Wotjek ini jauh lebih besar dan lebih kuat dari teman-teman manusianya. Namun entah bagaimana ia mengetahuinya dan begitu lembut, berhati-hati untuk tidak pernah menyakiti siapa pun.

Tidak hanya bermain, Wojtek dilatih untuk memberi hormat dan berbaris bersama pasukan. Dengan kedua kaki belakang, ia berbaris dengan tertib bersama dengan rekan-rekannya.

Namun bagaimana Wojtek bisa ikut berperang bersama tentara Polandia?

Pada tahun 1944 Korps II Polandia dikirim ke Italia untuk melakukan pertempuran melawan tentara Jerman. Terlepas dari kenyataan bahwa pengangkutan hewan dilarang keras, Wojtek menumpangi MS Batory (Kapal angkut) dan bepergian dengan rekan-rekannya.

Kemudian Wojtek tergabung dalam salah satu pertempuran paling penting di bagian dunia itu—pertempuran Monte Cassino. Selama pertempuran, ia membantu membawa dan membongkar kotak amunisi yang berat.

Usai pertempuran di Monte Cassino itu, Wojtek dipromosikan sebagai kopral. Kemudian, setelah Perang Dunia ke-2 berakhir dan 22nd Artillery Supply Company dipindahkan ke Berwickshire, perbatasan Skotlandia, Wojtek pula ikut bersama mereka.

Dia pensiun dari tugas militernya dan pada tahun 1947 diangkat sebagai anggota kehormatan Asosiasi Skotlandia-Polandia. Lantas, diberikan kepada pengelola Kebun Binatang Edinburgh.

Di tempat yang disebutkan terakhir itulah, Wojtek menghabiskan sisa hidupnya. Dia binatang yang paling disukai pengunjung, paling sering diundang tayang di acara televisi. 

Hingga akhirnya tahun 1963, Wojtek meninggal dunia di usia 21 tahun. Dikenang sebagai beruang dari Iran, yang dibanggakan penduduk Skotlandia dan prajurit Polandia.

Patung perunggu beruang Wojtek diresmikan di Edinburgh pada November 2015. Banyak veteran Polandia yang mengunjungi monumen Wojtek di Edinburgh untuk mengenang kebersamaan mereka dengan Wotjek.

Jangan lewatkan cerita menarik lainnya, klik di sini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *